Langsung ke konten utama

Cara Mengatasi Baper Saat Kumpul Keluarga

Bismillah,
Assalamu'alaikum, halo semua. Selamat Idul Fitri ya. Mungkin beberapa teman-teman ada yang masih mudik, selamat berkumpul keluarga. Semoga diberi keselamatan sampai perjalanan pulang. Bagi yang sudah mulai memasuki rutinitas (kerja kantoran, bisnis, menyelesaikan amanah sebagai ibu rumah tangga), tetap semangat! Semoga selalu semangat dan lancar urusannya.

Oh ya pasti dong ngalamin kumpul keluarga besar. Seneng sih kumpul-kumpul keluarga. Tapi sejujurnya ada yang suka baper nggak pas lagi saling berkomunikasi? Hihi kalo iya wajar, sih. Oma juga suka mengalami hal itu. Kok bisa baper? Momen kumpul keluarga tak jarang jadi ajang update status duniawi. Bisa berupa saling melontarkan pertanyaan, misalnya "Kerjanya dimana?", "Jualannya laku nggak?", "Kapan nikahnya?", "Sudah punya momongan?". "Nggak ada rencana nambah momongan?", "Kapan pensiun?" "Jadi pensiun ngapain aja?" dan lain sebagainya. Atau bisa juga tidak ada pertanyaan, tapi berupa pemberian informasi dari seseorang yang sudah mencapai prestasi tertentu. Bagi kita yang baperan tentu akan merasa rendah diri dan merasa payah banget.

Nah, berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa cara mengatasi baper saat kumpul keluarga. Semoga bermanfaat, ya. 

1. Berprasangka Baik
Bila ada yang nanya aneh-aneh sama kita, ya berprasangka baik saja. Ada beberapa latar belakang orang bertanya. Bisa karena dia agak-agak kepo atau bisa juga karena dia bingung mengajukan topik pembicaraan. Terlebih bila yang bertanya ini nggak kenal kita banget. Wajar kan dia bertanya-tanya dulu. Dengan menghilangkan prasangka buruk terhadap orang lain, perlahan kita bisa menggiring mereka kearah topik yang lebih membangun diri kita sendiri. Misalnya, "Sudah nikah mba/mas?" tanya Bu B. Trus kita jawab aja, "Belum bude. Doain ya. Boleh tanya gimana kiat-kiatnya supaya cepat nikah? Atau kira-kira bisa bantu carikan nggak bude?" 

Hehehe

Utama dan pertama, Berpikir Positif
Lagipula Allah sudah melarang kita untuk berprasangka buruk ke orang lain.


2. Hilangkan Rasa Dengki dan Minder
Hayoo, jujurrrr siapa yang suka dengki kalau mendengar saudaranya naik pangkat atau diterima perusahaan/universitas negeri top cer? Wajar sih manusia memang alamiah bila suka dengan pencapaian duniawi. Tapi jangan sampai rasa dengki merajalela di dalam diri kita. Disini kebersihan hati kita diuji Allah. Jangan sampai kita mewarisi sifat iblis yang dengki pada Adam Hawa karena kedudukan istimewanya di sisi Allah. Mendoakan orang yang dilebihkan Allah dari segi duniawi adalah salah satu cara menghilangkan sifat dengki. Doakan mereka agar bisa memanfaatkan kelebihan yang dimiliki untuk jalan kebaikan. Toh, Allah Maha Mengetahui porsi, kapasitas maupun kebaikan diantara hamba-hambaNya. Bisa jadi kita tidak bisa seperti mereka karena Allah tahu yang paling baik untuk kita jalani kedepannya, dunia dan akhirat. Cara menghilangkan rasa dengki juga bisa dengan memerhatikan kebiasaan seseorang. Kita bisa belajar kebiasaan baik apa yang sering mereka lakukan, apa berupa gemar sedekah dan membantu orang, rajin tahajud, berbakti dengan orangtua, gigih dan pan pantang menyerah.

Kemudian satu paket dengan menghindari dengki adalah menghindar dari rasa minder. Minder karena merasa tidak punya apa-apa atau stagnan dalam pencapaian. Cara menghilangkan rasa minder adalah bersyukur kepada Allah. Bersyukur dengan kelebihan unik yang kita miliki. Tapi jangan sampai bikin sombong yaa... Kita juga sebaiknya memotivasi diri agar selalu bertumbuh. Jika kita melihat orang yang lebih hebat, cara terbaik menyikapinya adalah belajar dari kehebatan orang lain.

3. Mendekat pada Orang-Orang yang "Bercahaya"
Bukan berarti kita menghindar sepenuhnya dari orang-orang yang buruk. Lari kabur dari orang-orang yang bermasalah dalam hidup kita. Hehe istilah orang lain buruk juga menandakan bila kita orang yang kurang berprasangka baik. Namun jangan lupa mendekat ke orang-orang "bercahaya" pas kumpul keluarga. Pasti ada deh satu dua orang bahkan lebih. Siapa sih orang yang "bercahaya"? Mereka-mereka yang menonjol dari segi keluhuran pribadi (waduh Oma lebai banget istilahnya). Mereka yang tersenyum dan menyapa kita dengan ramah. Mereka yang menerima orang lain apa adanya. Mereka yang suka memuji seseorang dengan tulus. Mereka yang dikenal tidak suka menyakiti orang, baik lisan dan perbuatan. Mereka yang pernah berbuat baik kepada kita tanpa harap balas jasa. Berinteraksilah dengan mereka. Jangan lupa seraplah semua kebaikan mereka dalam diri kita. Tiru, tiru, tiru. Balaslah kebaikan mereka dengan berbuat baik kepada semua orang lain. Semua orang lain. Tidak pilih-pilih. Cara ini bisa memunculkan rasa kebahagiaan tersendiri.

Itu saja tips yang Oma pahami. Semoga bermanfaat yah, mudah-mudahan kita nggak baperan lagi pas kumpul keluarga 😍

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cheesy Chicken Gratin dan Saucijs Brood Pesanan Dianing

Berawal dari posting foto Saucijs Brood di Facebook , Alhamdulillah tak disangka beberapa hari kemudian dapat order dari seorang teman kuliah. Pesanan masing-masing sebanyak 10 pcs . Tadinya mau dikirim ke rumah Dianing di Serang, Banten. Namun karena saya belum sanggup, akhirnya pesanan dititipkan ke suaminya di Kementerian Pertanian, Pasar Minggu. Terima kasih pesanannya ya, Ning. Semoga ngidam hamil putra keduanya bisa terobati dengan kedua snack ini ^_^

Rhum dalam Kue. Bolehkah?

Bismillah, Salah satu bahan yang sering digunakan dalam kue adalah perisa berupa rhum . Beberapa orang menyukai keharuman bahan ini dalam campuran custard , butter cream , atau pelembab cake.  Rhum sendiri berasal dari proses fermentasi dan destilasi molase atau air tebu yang kemudian mengalami proses pematangan didalam tong kayu.  Kadar alkohol pada rhum cukup tinggi, mulai dari 30% hingga 60%. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI  no 86/Menkes/Per/IV/77 , berdasarkan kadar alkoholnya (volume/volume) minuman beralkohol diklasifikasi menjadi 3 golongan, yaitu A, B, dan C. 1. Golongan A, minuman yang mengandung alkohol dengan kadar 1 - 5% 2. Golongan B, minuman yang mengandung alkohol dengan kadar 5 - 20% 3. Golongan C, minuman yang mengandung alkohol dengan kadar 20% hingga 55% Dengan melihat persentase alkohol yang cukup tinggi (Golongan C), cukup jelas bahwa rhum masuk dalam kategori khamr, minuman beralkohol yang sifatnya memabukkan. Khamr hukumnya haram. Dalam hadis

Saucijs Brood dan Klappertaart Pesanan Bu Dina

Assalamualaykum,, Alhamdulillah Sabtu kemarin dapat rezeki pesanan Saucijs Brood dan Klappertaart dari Ibu Dina. Dua kue ini rencananya akan disajikan untuk acara empat bulanan putri beliau di hari Minggu. Terima kasih pesanannya, Bu Dina ^^